Istiqomahlah

Minggu, 10 Januari 2010
Ikhwan Fillah….
Sesungguhnya Iman itu senantiasa bertambah dan berkurang. Dan ketika iman kita berkurang, kita mudah untuk
menyimpang dari Shiratal Mustaqim, sehingga Rasulullah menyatakan : “Sesunguhnya setiap amalan itu ada
masa semangatnya dan setiap masa semangat itu pasti ada masa jenuhnya. Barang siapa yang masa kejenuhannya
ia kembali kepada sunnahku maka telah mendapat petunjuk, barang siapa yang masa jenuhnya menyebabkan ia
berpaling dari sunnahku maka telah binasa.”
Oleh sebab itu hendaknya kita menjaga diri kita dari kebinasaan. Ketahuilah bahwa musuh-musuh Islam dan
musuh Ahlus Sunnah senantiasa berusaha untuk menggelincirkan kita dari Al-Haq, mereka senantiasa mengintai
dan mencari kesempatan untuk menggoda dan menyesatkan kita. Tidakkah kalian ingat kisah Ka'ab bin Malik
Radhiallaahu'anhu yang diboikot oleh Rasulullaah dan Sahabatnya. Beliau digoda oleh musuh Rasulullah, Raja
Ghasan. Ia dikirimi sebuah risalah oleh Raja Ghasan : “telah sampai kepadaku bahwa sahabatmu telah bersikap
keras terhadapmu….., marilah bergabung bersama kami, kami akan memberikan keluasan kepadamu.”
Lihatlah bagaimana seorang sahabat yang mulia digoda untuk digelincirkan dari Shiratal Mustaqim. Oleh sebab
itu marilah kita jaga diri kita dari godaan Syetan dengan menghadiri majelis-majelis ilmu.
Ketahuilah diantara sebab bertambahnya Iman adalah dengan mendatangi majelis ilmu dan berkumpul dengan
orang shalih. Dan diantara sebab turunnya iman dan sesatnya seseorang adalah ketika ia menjauhi majelis ilmu
dan menjauh dari Ahlus Sunnah. Allah berfirman dalam surat Al-Hadiid; 16 yang artinya: “Belumkah datang
waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan
Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan
kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Handzalah Radhiallaahu 'anhu pernah ditanya oleh Rasulullah, “Bagaimana kabarmu ?” Handzalah
menjawab,”….Wahai Rasulullah apabila kami di majelismu sepertinya kami melihat surga dan neraka dengan
mata kepala sendiri, tapi bila kami kembali ke rumah, kami terlalaikan oleh keluarga dan urusan dunia kami,…..”
Hadist ini sangat jelas menerangkan bahwa menghadiri majelis ilmu adalah penambah iman dan benteng bagi
diri kita dari kesesatan.
Oleh karena itu, marilah kita tambah iman kita dengan menghadiri majelis 'ilmu dengan ikhlash, dengan harapan
mudah-mudahan akan menambah iman dan membentengi diri kita dari kesesatan.***
(Tazkiyatun Nafs )